@Khutbah Jum’at Masjid Al-Fatihah
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
ٱلْقَارِعَةُ
﴿١﴾ مَا ٱلْقَارِعَةُ ﴿٢﴾ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ ﴿٣﴾ يَوْمَ يَكُونُ
ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ ﴿٤﴾ وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ
ٱلْمَنفُوشِ ﴿٥﴾ فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ ﴿٦﴾ فَهُوَ فِى عِيشَةٍ
رَّاضِيَةٍ ﴿٧﴾ وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ ﴿٨﴾ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ ﴿٩﴾
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ ﴿١۰﴾ نَارٌ حَامِيَةٌۢ ﴿١١
Artinya :
1. Hari Kiamat,
2. apakah hari Kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti kupu-kupu yang
bertebaran,
5. dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan)nya,
9. maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah.
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Surat Al-Qori’ah di atas
membicarakan tentang hari kiamat dan di ayat-ayat akhir membahas tentang
pembagian manusia di akhirat kelak. Dikatakan bahwa orang-orang yang melakukan
amal kebaikan semasa hidupnya di dunia, maka akan menuai kebaikan di akhirat,
sebaliknya orang-orang yang melakukan amal keburukan semasa hidupnya di dunia,
maka akan menuai keburukan pula di akhirat kelak.
Beruntunglah mereka yang hari ini
lebih baik dari hari kemarin. Dan sungguh merugi mereka yang sama saja hari ini
dengan kemarin. Lalu apakah yang akan berlaku untuk mereka yang hari ini lebih
buruk dari hari kemarin? Bagi mereka laknat Allah SWT dan mereka adalah
orang-orang yang celaka.
Maka sebagai Umat Muslim, sudah seharusnya kita selalu meningkatkan kualitas diri, memperbanyak amal-amal ibadah dan berusaha mempertahankan kadar keimanan kita agar selalu di atas, sehingga kita bisa mengaplikasikan ayat-ayat Al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 cara untuk membuat amalan-amalan yang kita kerjakan makin berbobot, yaitu :
Maka sebagai Umat Muslim, sudah seharusnya kita selalu meningkatkan kualitas diri, memperbanyak amal-amal ibadah dan berusaha mempertahankan kadar keimanan kita agar selalu di atas, sehingga kita bisa mengaplikasikan ayat-ayat Al-Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 cara untuk membuat amalan-amalan yang kita kerjakan makin berbobot, yaitu :
1. Berjamaah, mengerjakan amalan secara berjamaah lebih baik dari pada sendiri-sendiri. Sholat yang dikerjakan secara berjamaah lebih utama 27
derajat. Berjamaah, berarti berkumpul bersama orang-orang beriman. Kadar
keimanan pun akan lebih baik, karena saling mengingatkan antara yang satu
dengan yang lain. Perintah untuk berjamaah ini banyak disebutkan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah, diantaranya dalam Qur’an Surah Ali Imran ayat 103 yang
artinya :
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran 103)
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426 dan Ahmad 2: 425. Syaikh Al Albani).
3. Mengajak kepada kebaikan, dalam kaitannya memperbanyak amal Jariyyah.
Orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapatkan pahala yang sama seperti
apa yang di dapat oleh yang diajak, terlebih lagi apabila amalan-amalan
tersebut terus dilakukan, pahala akan terus mengalir seperti air walaupun orang
tersebut sudah
tidak mampu beribadah lagi.
Plaas 'n opmerking