@Taman Pusdima (30 Mei 2013)
Sungguh telah nyata tanda-tanda kebesaran Allah, tidak ada
keraguan di dalamnya. Yang ada adalah kesombongan (takabur) dan kekufuran
manusia yang menyebabkan mereka tidak dapat menerima hidayah dari Allah SWT. Mari
kita mengambil hikmah dengan mempelajari kisah Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Q.S.Al-Isra’ : 1)
Jika ingin mempelajari tentang Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW,
cukuplah dengan membaca dan memahami surat Al-Isra. Di dalam surat ke-17 dari
Al-Qur’an ini banyak sekali menceritakan tentang Isra’ dan Mi’raj Rasulullah
SAW, yang telah diperjalankan oleh Allah SWT dari masjidil Haram ke masjidil
Aqsha pada satu malam. Bila dipikirkan, pada zaman itu belum ada mobil, kereta,
pesawat atau kendaraan-kendaraan canggih lainnya, sehingga pastilah mustahil
bagi seseorang untuk melakukan perjalanan ke tempat sejauh Masjidil Aqsha, dan
kembali lagi hanya dalam satu malam. Ini adalah salah satu mu’jizat yang
diberikan Allah SWT untuk menunjukan tanda-tanda kebesarannya.
Sesampainya di masjidil Aqsha, Rasulullah SAW mengimami
shalat bagi nabi-nabi yang ada disana. Ini menunjukan bahwa di Masjidil Aqsha,
risalah dari nabi-nabi pada umat-umat terdahulu telah diterima untuk
dilanjutkan kepada Rasulullah SAW. Tapi ada sekelompok orang yang masih tidak
mau menerima hal tersebut dan terus memusuhi beliau. Siapakah orang-orang itu?
Mereka adalah Bani Israil atau orang-orang yahudi yang akan terus memusuhi
agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW yaitu Agama Islam sampai hari akhir.
Garis keturunan dari Bani Israil dimulai dari Nabi Ibrahim
AS yang memiliki anak-anak, Nabi Ismail AS dan Ishak AS. Adapun Nabi Ishak AS
meneruskan kepada Nabi Yaqub AS (Israil). Anak-anak dari Nabi Yaqub inilah yang
disebut dengan Bani Israil.
Kaum Bani Israil memiliki keistimewaan. Banyak nabi-nabi
yang kemudian bermunculan dari Bani israil, seperti Nabi Yusuf, Daud, Sulaiman
dan lainnya. namun karena sifat takabur dan kekufuran mereka, Bani Israil
sering menentang para nabi dan banyak membunuh para Nabi.
Sesungguhnya Bani Israil telah banyak melihat tanda-tanda
kebesaran Allah SWT. Pada saat mereka ditindas oleh Raja Mesir Fir’aun, Nabi
Musa adalah orang yang menyelamatkan mereka. Beliau mengubah tongkatnya menjadi
ular, membelah laut merah dan membimbing Bani Israil untuk melarikan diri dari
kejaran Tentara Fir’aun. Itu semua disaksikan oleh semua Bani Israil yang ada
disana pada waktu itu. Namun saat Nabi Musa AS membawa mereka untuk menduduki
tanah Palestina, mereka menolak karena tidak berani berperang dan menyuruh Nabi
Musa untuk pergi berperang sendiri.
Pernah juga ketika Nabi Musa AS meninggalkan mereka untuk
mendapat Wahyu Allah SWT (Kitab Taurat) di gunung Thur. Selama 40 hari 40 malam
Nabi Musa meninggalkan mereka, Bani Israil membuat patung sapi dan menyembah
patung tersebut sebagai tuhan mereka. Maka Nabi Musa memerintahkan mereka
bertaubat dan membunuh diri mereka sendiri untuk menebus dosa besar yang mereka
perbuat kepada Allah. Bukankah syirik
adalah dosa besar yang tidak akan diampuni Allah, maka setelah mereka mati
tidak lantas Allah musnahkan mereka, melainkan menghidupkan kembali Bani israil
dan meneruskannya kepada anak-cucu mereka. Namun telah diberikan segala ampunan
seperti itu, mereka tetap tidak mau percaya sebelum Nabi Musa AS memperlihatkan
pada mereka Tuhannya, Allah SWT.
Mengapa setelah mereka melihat tanda-tanda kebesaran Allah
yang begitu nyata dan telah mereka rasakan sendiri, mereka terus kufur nikmat
dan berlaku sombong di atas dunia. Sehingga Allah pun murka kemudian Allah
menyesatkan Bani israil itu dari menerima hidayah Allah SWT sampai hari akhir.
“Sesungguhnya kamu (Bani Israil) akan membuat kerusakan
di muka bumi ini dua kali dan kamu pasti akan menyombongkan diri dengan
kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman kejahatan yang pertama
dari kejahatan itu, Kami mendatangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai
kekuatan besar, lalu mereka mencarimu keluar masuk kampung ke seluruh negeri.
Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana” (QS. Al Israa’ 4-5)
Kapankah terjadi kerusakan pertama yang dilakukan oleh Bani
Israil? Yaitu pada zaman Nabi Sulaiman AS sampai pada zaman Rasulullah SAW.
Mereka banyak membunuh para Nabi tanpa alasan yang jelas. Bani Israil
menganggap diri mereka sendiri sebagai orang-orang pilihan tuhan yang paling
suci di dunia ini. Mereka tidak mau mengakui Rasulullah SAW sebagai nabi karena
beliau bukan berasal dari kalangan mereka.
“Maka, Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan
(melaknat dan mengutuk mereka) disebabkan mereka melanggar perjanjian itu dan
karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah, serta mereka
membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar” (QS.An Nisaa’ 155)
Sekarang ini bangsa Yahudi memiliki daulah di Baitul Maqdis.
Mereka banyak berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka membunuhi kaum wanita,
orang tua, anak-anak yang tidak mampu apa-apa dan tidak dapat melarikan diri.
Mereka membakar tempat isra’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam dan merobek-robek kitabullah. Mereka melakukan kejahatan di
mana-mana hingga mencapai puncaknya.
Mereka menyebarkan kenistaan, kemaksiatan, kehinaan,
pertumpahan darah, pelecehan kehormatan kaum muslimin, penyiksaan dan
pelanggaran perjanjian.
Jadi, aksi pengerusakan yang kedua sedang berlangsung
sekarang dan telah mencapai titik klimaks dan telah mencapai puncaknya. Sebab
tidak ada lagi aksi pengerusakan yang lebih keji daripada yang berlangsung
sekarang.
Adakah aksi yang lebih keji daripada membakar rumah Allah?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih jahat daripada
merobek-robek kitabullah dan menginjak-injaknya?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih sadis daripada membunuhi
anak-anak, orang tua dan kaum wanita serta mematahkan tulang mereka dengan
bebatuan?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih besar daripada pernyataan
perang secara terang-terangan siang dan malam melawan Islam dan para juru
dakwahnya?
Sungguh demi Allah, itu semua merupakan aksi pengerusakan
yang tiada tara!!!
“Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin memerangi
kaum Yahudi. Kemudian mereka akan diperangi oleh kaum muslimin sehingga batu
dan pohon sampai berkata: ‘Hai kaum muslimin, wahai hamba Allah, inilah seorang
Yahudi tersembunyi di belakangku, datangilah dan bunuhlah”. (Seluruh alam akan
berkata begitu), kecuali pohon Al Gharghad. Sebab, sesungguhnya ia (pohon itu)
tergolong pohon (simpatisan) kaum Yahudi” (HR. Bukhari & Muslim).
Wall
Plaas 'n opmerking