Home » » Muharram yang Penuh Berkah...

Muharram yang Penuh Berkah...

Written By Unknown on Dinsdag 12 November 2013 | 10:27

Muharram termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah, selain Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalilnya sudah jelas, sebagaimana dituturkan Allah dalam Al-Quran.

Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat Bulan Haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah/9: 36).

Panduan yang benar dalam memuliakan Muharram adalah dengan berpuasa pada tanggal 10, dikenal dengan istilah puasa Asyura. Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah pada bulan Allah yang mulia, yaitu Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat tahajud.” (HR Muslim).

Asyura merupakan kewajiban puasa pertama dalam Islam. Baru ketika kewajiban puasa Ramadhan turun, status hukum puasa Asyura berubah menjadi sunah. Hikmahnya, menghapuskan dosa selama setahun yang telah lewat. Simak hadits riwayat Aisyah berikut. “Adalah pada hari Asyura, kaum kafir Quraisy zaman Jahiliah berpuasa. Ketika Rasulullah datang di Madinah, beliau berpuasa dan memerintahkan (sahabat) supaya berpuasa. Maka ketika Allah mewajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura, maka barang siapa berkenan silakan berpuasa, barang siapa meninggalkan juga silakan.” (HR Bukhari).

Asyura juga diyakini sebagai puasa Nabi Saleh. Pada tanggal 10 Muharram itu, Nabi Musa selamat dari kejaran tentara Firaun, Nabi Yunus keluar dari perut ikan, dan Nabi Nuh selamat dari banjir besar. Karena itu, ketika Rasulullah menyaksikan kaum Yahudi dan Nasrani di Madinah berpuasa pada tanggal itu, beliau kemudian memerintahkan puasa sejak tanggal 9 Muharram atau populer dengan istilah puasa Tasu’a. Alasan beliau ketika itu, supaya tradisi puasa umat Islam tidak menyamai tradisi Yahudi dan Nasrani. Sabda Rasulullah, “Apabila tahun depan, insya Allah kita berpuasa pada tanggal sembilan.” (HR Muslim).

Tetapi, tidak sampai mendapati Muharram di tahun depan, Rasulullah sudah meninggal dunia. Karena itu, puasa tanggal 9 Muharram statusnya sunnah hammiyah alias sunnah yang sudah dicita-citakan Rasulullah tetapi beliau belum sempat melakukan. Ibnu Qayim Al-Jauziyah membuat peringkat terkait puasa di bulan Muharram. Menurutnya, puasa bulan Muharram yang paling utama adalah tanggal 9, 10, 11. Tingkatan di bawahnya adalah puasa tanggal 9 dan 10. Yang terendah, puasa tanggal 10 saja.
Berikut jadwal asyura di tahun 1434H

Rabu, 13 Nov 2013 / 9 Muharram 1435H -> Puasa sunnah Tasu'a

kamis, 14 Nov 2013 / 10 Muharram 1435H -> Puasa sunnah Asyura

kemudian dilanjutkan dengan puasa Ayyamul Bidh (Pertengahan buln) :
Ahad, 17 Nov 2013 / 13 Muharram 1435H -> Puasa Ayyamul Bidh

Senin, 18 Nov 2013 / 14 Muharram 1435H -> Puasa Ayyamul Bidh

selasa, 19 Nov 2013 / 15 Muharram 1435H -> Puasa Ayyamul Bidh

selamat menjalankan...
#fastabiqul_khairat

Sumber:http://www.dakwatuna.com/2013/11/11/42016/berburu-berkah-di-bulan-muharram/#ixzz2kSOAcEZc
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Share this article :

Plaas 'n opmerking